Rabu, 03 Agustus 2022

BAHASA INDONESIA


TUGAS  I


Pengertian Dan Struktur Laporan Hasil Observasi Serta Contoh Teksnya 

 

– Secara umum, teks laporan hasil observasi merupakan teks yang memuat tentang penjelasan secara umum atau bisa juga untuk melaporkan sesuatu berdasarkan apa yang diperoleh dari hasil pengamatan. Teks laporan hasil observasi ini memiliki isi mengenai klasifikasi tentang jenis-jenis apa yang diamati berdasarkan kriteria tertentu.

Teks laporan hasil observasi pada dasarnya adalah pendeskripsian suatu objek dalam bentuk, ciri, dan sifatnya umum. Objek yang diamati dalam teks laporan hasil observasi diantaranya yaitu manusia, hewan, tumbuhan, benda, sosial, budaya hingga berbagai peristiwa yang terjadi dengan acuan fakta dan objektif atau kenyataan.


Sebagai teks yang berbentuk laporan, laporan sendiri dapat dipahami sebagai sebuah cara komunikasi yang umum dilaksanakan oleh para peneliti hingga para ahli agar informasi dapat tersampaikan secara maksimal. Hal ini yang membuat laporan ditulis berlandaskan berbagai jenis dan bentuk dokumen yang memuat tentang fakta-fakta dan informasi dari suatu permasalahan.

Sementara itu, observasi dapat didefinisikan sebagai suatu alat yang digunakan untuk menentukan ukuran mengenai tingkah laku individu tertentu. Namun, observasi kerap kali juga diartikan sebagai alat yang dipakai untuk melakukan perhitungan terhadap suatu proses kegiatan yang sedang diamati. Margono dalam karya akademiknya berpendapat bahwa observasi yaitu berarti suatu pengamatan sekaligus pencatatan yang dilakukan secara sistematik terkait berbagai tanda yang muncul di objek penelitian. Hal ini yang membuat catatan hasil observasi memuat berbagai fakta yang didapatkan oleh pengamat berdasarkan apa yang dilihat dan didengar.

Karakteristik dari teks laporan observasi sebenarnya hampir sama dengan teks deskripsi. Kedua teks ini memiliki kesamaan dalam bagaimana cara menyampaikan informasi yang berdasarkan berbagai fakta yang ada. Sementara itu, perbedaan teks laporan hasil observasi dan teks deskripsi ada pada hasil wawancaranya, yang mana hasil wawancara pada teks laporan hasil observasi memuat sifat yang umum dan sesuai fakta, sehingga menghasilkan teks yang bersifat lebih universal. Sedangkan, hasil wawancara pada teks deskripsi memiliki karakteristik lebih spesifik atau fokus, sehingga mampu menghasilkan teks yang bersifat individual dan tentunya lebih.

A.  Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

 

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks laporan hasil observasi dapat dikatakan sebagai sebuah naskah yang memiliki wujud kata-kata penulis secara original atau asli. Sementara itu, apabila diartikan secara harfiah, laporan memiliki definisi sebagai segala sesuatu yang disampaikan, diadukan, dan dilaporkan. Sedangkan, observasi sendiri memiliki arti sebagai suatu kegiatan pengamatan yang memiliki tugas untuk melakukan peninjauan secara cermat.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks laporan hasil observasi merupakan sebuah catatan atau naskah yang ditulis berdasarkan kegiatan pengamatan. Teks laporan hasil observasi biasanya digunakan untuk memperoleh hasil riset yang mendalam tentang manusia, hewan, tumbuhan, benda, sosial, budaya atau suatu lingkungan tertentu. Teks laporan hasil observasi juga umumnya memuat berbagai fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah.

B. Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi  

Tujuan teks laporan hasil observasi pada dasarnya adalah untuk memperoleh informasi atau penjelasan tentang suatu masalah berdasarkan sudut pandang keilmuan tertentu. Teks laporan hasil observasi juga memiliki tujuan seperti menyajikan berbagai hasil pengamtan kepada pembaca dengan penjelasan yang mendalam, sistematis, cermat, dan tentunya sesuai fakta yang ada.

Nah, berikut ini adalah tujuan teks laporan hasil observasi yang perlu diketahui, di antaranya yaitu:

1. Informasi Tentang Klasifikasi

Teks laporan hasil observasi berisi tentang ragam informasi penting dari hasil pengamatan yang disesuaikan berdasarkan kriteria tertentu. Kegiatan observasi yang dilakukan juga bersifat sistematis dan objektif, sehingga dapat menemukan sebuah jawaban atau hipotesis atas permasalahan.

2. Berdasarkan Fakta

Teks laporan hasil observasi memiliki tujuan menyajikan informasi tentang suatu hal berdasarkan kriteria dan fakta yang ada.

3. Mengambil kesimpulan

Setelah berhasil menentukan objek penelitian dari hasil pengamatan, maka dapat diambil sebuah kesimpulan yang memiliki manfaat untuk pembelajaran dan pengetahuan. Kesimpulan dalam teks laporan hasil observasi sama dengan penutup dari naskah ini.

C. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

 

Setelah memahami pengertian sekaligus tujuan dari teks laporan hasil observasi, berikut ini adalah ciri-ciri atau karakteristik dari teks laporan hasil observasi.

1. Disusun Secara Sistematis

Ciri-ciri pertama dari teks laporan hasil observasi yaitu penyusunan yang dilakukan secara sistematis. Hal ini dapat dipahami bahwa teks ini memiliki susunan yang urut sesuai dengan struktur teks laporan hasil observasi.

2. Penjelasan Dari Sudut Pandang Keilmuan

Ciri-ciri yang kedua dari teks laporan hasil observasi adalah penjelasan yang menggunakan sudut pandang keilmuan tertentu. Teks laporan hasil observasi memiliki tugas untuk menyajikan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan sesuai fakta yang benar-benar terjadi. Berbagai informasi yang telah diperoleh ini harus dapat dibuktikan secara ilmiah.

3. Berisi Pembahasan Objek Atau Situasi Tertentu

Ciri-ciri ketiga dari teks laporan hasil observasi adalah berisi tentang pembahasan tentang suatu objek atau situasi tertentu yang dibahas secara umum. Objek yang dilakukan pengamatan pada teks laporan hasil observasi cukup banyak, misalnya seperti manusia, hewan, tumbuhan, ekosistem, sosial, hingga budaya.

4. Terdapat Perincian Bagian Suatu Objek                                                                        

 Ciri-ciri yang keempat dari teks laporan hasil observasi yaitu memuat perincian bagian dari suatu objek yang ditulis. Perincian bagian yang dimaksudkan dalam teks laporan hasil observasi ini adalah dalam wujud klasifikasi dan informasi tentang ciri-ciri objek. Sebagai contoh, seorang siswa sedang mengamati pertumbuhan kecambah. Ciri-ciri yang dapat diperoleh oleh objek tersebut dapat dalam wujud tumbuhan jenis polong-polongan yang hidup di wilayah tropis, batangnya berbulu, berwarna hijau dan kecoklatan.

5. Teks disusun dengan bahasa baku dan jelas

Ciri-ciri kelima dari teks laporan hasil observasi adalah menggunakan bahasa yang baku dan jelas. Dalam menulis teks laporan hasil observasi, seorang penulis harus memahami bahasa yang baik dan benar sehingga dapat menulis dengan menggunakan bahasa yang baku. Hal ini dikarenakan teks laporan hasil observasi merupakan tulisan ilmiah, sehingga penulis dituntut menggunakan bahasa yang baku sehingga memudahkan pembaca untuk lebih mudah paham.

D. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Setelah mengetahui pengertian, tujuan, hingga ciri-ciri dari teks laporan hasil observasi, berikutnya adalah struktur teks laporan hasil observasi yang perlu diketahui.

1. Judul

Bagian pertama dari teks laporan hasil observasi adalah judul. Judul ini sendiri biasanya terletak di bagian depan sebelum paragraf awal. Judul biasa dapat menjadi ciri khas yang mengandung tentang informasi secara keseluruhan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.

2. Pernyataan Umum

Bagian kedua dari teks laporan hasil observasi adalah klasifikasi umum. Klasifikasi umum sendiri memuat garis besar dari sebuah fenomena benda yang sedang dibicarakan. Dalam teks laporan observasi ini klasifikasi umum memiliki tugas untuk mengenalkan berbagai informasi yang akan disajikan kepada pembaca.

3. Deskripsi Bagian

Bagian yang ketiga dari teks laporan hasil observasi adalah deskripsi bagian. Deskripsi bagian biasanya memuat berbagai gambaran tentang benda atau fenomena yang sedang dilakukan observasi. Sebagai contoh, apabila sedang meneliti tumbuhan, maka informasi yang disajikan harus mampu mengenalkan tentang fisik bunga, akar, buah, dan juga data dari orang lain.

4. Deskripsi Manfaat

Bagian yang keempat dari teks laporan hasil observasi adalah deskripsi bagian atau manfaat dari laporan yang ditulis. Deskripsi manfaat sendiri berisi tentang berbagai segi manfaat sekaligus beberapa sifat khusus dari objek yang dilaporkan. Pada deskripsi manfaat, biasanya penulis juga menyajikan suatu simpulan yang mewakili seluruh informasi dari teks laporan hasil observasi.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

 

Setelah mengetahui pengertian, tujuan, ciri-ciri, hingga struktur, selanjutnya akan dijelaskan tentang kaidah kebahasaan pada teks laporan hasil observasi. Kaidah kebahasaan sendiri merupakan gaya bahasa khas yang dimiliki oleh sebuah teks. Kaidah kebahasaan ini biasanya digunakan untuk membedakan antara teks satu dengan teks yang lain.

Penggunaan kaidah kebahasaan pada teks laporan hasil observasi banyak menggunakan kata benda atau frasa nomina. Selanjutnya, setelah banyak menggunakan kata benda akan dilanjut dengan deskripsi atau deskripsi. Misalnya saja pada contoh kalimat, ‘makanan yang ada di dapur’. Pada kalimat tersebut, kata benda berupa ‘makanan’ termasuk dalam kelompok kata benda atau frasa nomina. Sementara, kata ‘di dapur’ memiliki fungsi kata sebagai kata deskriptif yaitu untuk menjelaskan kata sebelumnya. Hal ini berarti, frasa pada kalimat tersebut adalah semua makanan yang ada di dapur.

1. Verba Relasional

Kaidah kebahasaan yang pertama pada teks laporan hasil observasi adalah verba relasional. Verba relasional biasanya digunakan pada beberapa istilah tertentu di bidang tertentu. Contoh kata verba ini yaitu seperti, terdiri atas, disebut, merupakan, termasuk, digolongkan. Contoh pemakaian kalimat verba relasional misalnya yaitu ‘pensil merupakan salah satu alat tulis’.Pada teks laporan hasil observasi tidak hanya menggunakan verba relasional, namun juga kerap kali menggunakan kata verba aktif. Kata-kata pada verba aktif tidak terlalu banyak imbuhan kata, misalnya seperti makan, minum, tidur.

2. Kata Penghubung

Kaidah kebahasaan yang kedua pada teks laporan hasil observasi adalah kata penghubung. Penggunaan kata penghubung dalam teks laporan hasil observasi banyak sekali ditemukan. Misalnya yaitu, kata penghubung penambahan seperti dan, serta. Kemudian, kata penghubung persamaan, seperti sedangkan, namun, melainkan, persamaan, tetapi. Dan yang terakhir kata penghubung pilihan, seperti atau.

3. Memakai Istilah Keilmuan

Kaidah kebahasaan yang ketiga pada teks laporan hasil observasi adalah istilah keilmuan. Istilah keilmuan sendiri memiliki beberapa contoh yaitu seperti, degeneratif, mutualisme, simbiosis, karnivora, osteoporosis.

4. Kalimat Utama

Kaidah kebahasaan yang terakhir pada teks laporan hasil observasi adalah kalimat utama. Kalimat utama pada teks laporan hasil observasi untuk menyusun dan menyajikan informasi. Selanjutnya, setelah penggunaan kalimat utama, maka akan dilanjutkan dengan kalimat penjelas yang memuat rincian informasi yang dilaporkan di beberapa paragraf.

F. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

 

1.   Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 1

Buah Manggis

- Pernyataan umum                                                                                                                    Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman buah asli Indonesia. Manggis adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Buah pohon manggis juga disebut manggis. Manggis berkerabat dengan kokam, asam kandis dan asam gelugur. Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan atau biasa disebut sebagai pangan fungsional.

-Deskripsi Bagian   Pohon

dan daun manggis memiliki ciri khas. Tinggi pohon manggis rata-rata mencapai 6-25 m. Manggis memiliki ciri daun rapat (rimbun), duduk daun berlawanan, dan tangkai daun pendek. Daun manggis tebal serta lebar.Manggis juga memiliki ciri khusus pada bunganya. Bunga manggis disebut bunga berumah dua. Pada pohon manggis bunga betina yang dijumpai, sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna. Bunga jantan tumbuh kecil kemudian mengering dan tidak dapat berfungsi lagi. Oleh karena itu, buah manggis dihasilkan tanpa penyerbukan. Bunga manggis termasuk bunga sendiri atau berpasangan di ujung ranting, bergagang, dan pendek tebal. Bunga manggis berdiameter 5,5 cm. Daun kelopak dua pasang, daun mahkota dua pasang, tebal dan berdaging, berwarna hijau – kuning dengan pinggir kemerah-merahan. Benang sari semu dan biasanya banyak.Buah manggis memiliki beberapa manfaat. Di kalangan masyarakat tradisional sendiri, buah manggis dipercaya bisa menyembuhkan beberapa penyakit seperti sariawan, disentri, amandel, abses, dengan kemampuan anti peradangan atau anti inflamasi. Hasil penelitian ilmiah menyebutkan bahwa kulit buah manggis sangat kaya akan antioksidan, terutama xanthone, tanin, asam fenolat maupun antosianin.

-Deskripsi Manfaat                                                                                                                    Manggis buah asli Indonesia yang khas. Selain rasa yang manis dan penampilannya yang enak dilihat, buah manggis juga memiliki banyak kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan.

2. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 2

  Biota Laut

 

-Pernyataan Umum

 

Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembang biak di laut. Biota laut yang ada di perairan Indonesia merupakan salah satu kekayaan yang sangat berlimpah. Biota laut itu di antaranya ada terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut.

-Deskripsi Bagian

Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya. Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di samping terumbu karang, Taman Nasional Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, dan goropa. Ikan lain di laut indonesia yang sudah dijadikan industri, antara lain ikan tuna, tongkol, tenggiri, kerapu, dan baronang.

Di samping terumbu karang dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan penanaman bakau. Rumput laut di sini sangat beragam bentuknya, ada yang bulat seperti tabung, pipih dan gepeng, ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang terurai seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatannya dipantau secara berkala untuk melihat perkembangannya.

Deskripsi Manfaat

Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ikan dan rumput laut yang bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung gizi. Terumbu karang juga berguna bagi ekologi dan ekonomi. Di samping itu, biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi perkembangan pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, Pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, dan Bunaken di Manado. Keragaman biota ini juga bermanfaat bagi lingkungan, terutama bakau yang telah menahan abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan ombak laut.

Demikian, penjelasan tentang pengertian teks laporan hasil observasi, mulai dari tujuan ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, hingga contohnya. Sebelum Kamu memulai melakukan pengamatan, ada baiknya dilakukan secara berkelompok. Hal ini dapat memudahkan pengamatan sekaligus mencegah adanya kekeliruan pada saat melakukan pengamatan. Semoga artikel ini cukup jelas sehingga mudah untuk dipahami dan mampu menjawab rasa ingin tahumu tentang teks laporan hasil observasi.


Tugas II

Pengertian Kata Hubung beserta Jenis dan Contohnya

Pengertian kata hubung adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, ungkapan dengan ungkapan, atau kalimat dengan kalimat. 

Jenis-Jenis Kata Hubung

Kata Hubung Aditif


Kata sambung aditif disebut juga sebagai kata sambung gabungan. Kata sambung ini adalah jenis yang memiliki fungsi untuk menghubungkan antar klausa, maupun kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Contoh kata aditif adalah kata dan, lagipula, dan juga kata serta.

Kata Hubung Waktu


Kata hubung waktu menghubungkan dua klausa, kalimat, maupun paragraf yang memiliki hubungan waktu. Kata sambung ini bisa digunakan pada kalimat yang sederajat maupun yang tidak sederajat. Contoh katanya adalah setelah, sejak, dan selanjutnya.

Kata Hubung Pertentangan


Kata hubung pertentangan adalah kata yang menghubungkan dua klausa, kalimat, maupun paragraf yang sederajat tapi saling bertentangan. Adapun contoh kata hubung ini adalah tetapi, melainkan, sedangkan.

Kata Hubung Pilihan


Kata hubung pilihan, yaitu jenis kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat, paragraf, maupun klausa yang memiliki tujuan untuk memberikan beberapa pilihan. Contoh kata hubung ini adalah atau, ataupun, maupun.

Kata Hubung Tujuan


Kata hubung tujuan berfungsi untuk menjelaskan suatu tujuan atau menjelaskan tujuan dari suatu kejadian. Contoh kata hubung ini adalah untuk, agar, supaya.

Kata Hubung Sebab


Kata hubung sebab berfungsi untuk menjelaskan suatu kejadian yang terjadi karena sebab tertentu. Contoh kata hubung sebab adalah sebab, karena.

Kata Hubung Akibat
Kata hubung akibat adalah kata hubung untuk menjelaskan kejadian yang disebabkan oleh suatu hal. Sehingga, kalimat yang dihubungkan oleh kata hubung ini adalah sebuah akibat atau dampak. Contoh kata hubung ini adalah sehingga, sampai, akibatnya.

Kata Hubung Urutan
Kata hubung urutan adalah kata untuk menjelaskan suatu urutan dari klausa ke klausa lain atau antar kalimat atau paragraf. Jenis kata hubung ini adalah lalu, kemudian.

Kata Hubung Syarat
Kata hubung syarat adalah kata yang menjelaskan bahwa suatu kejadian bisa terjadi ketika sejumlah syarat tertentu terpenuhi. Jenis kata hubung syarat yang paling umum adalah jika, kalau, apabila.

Kata Hubung Tak Bersyarat
Kata hubung tak bersyarat adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan antar klausa, kalimat, maupun paragraf yang menyatakan suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus dipenuhi.
Contoh katanya cukup beragam, dan salah satunya yaitu walaupun, meskipun.

Kata Hubung Perbandingan
Kata hubung perbandingan berfungsi untuk membandingkan dan menghubungkan dua klausa, kalimat, maupun paragraf. Adapun contoh kata hubung ini adalah kata seperti, sebagai, bagaikan.

Kata Hubung Pembenaran
Kata hubung pembenaran digunakan untuk menghubungkan klausa, kalimat maupun paragraf dengan membenarkan satu hal dan menolak hal lainnya. Sehingga ketika ada salah satu kalimat atau paragraph yang dibenarkan dan disalahkan maka akan memakai kata sambung ini seperti biar atau biarpun.

Kata Hubung Korelatif
Kata hubung korelatif berfungsi menjelaskan bahwa dua kalimat masih saling berhubungan, sehingga antara satu kalimat dengan kalimat lain saling memberikan pengaruh. Contoh katanya seperti 'tidak hanya… tetapi juga…'.

Kata Hubung Penegas
Kata hubung ini fungsinya untuk menghubungkan dua klausa, kalimat, dan paragraf guna menjelaskan salah satunya. Contoh katanya adalah bahkan, yaitu, yakni.

Kata Hubung Pembatas
Terakhir, kata hubung pembatas, yang tidak hanya menghubungkan namun juga berfungsi sebagai batasan terhadap suatu kejadian. Contoh katanya adalah kecuali, selain.

Pengertian, dan Contoh Kalimat Simpleks
Kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang memiliki subjek dan predikat. Kalimat ini terdiri dari kalimat tunggal yang bisa ditambahkan objek, pelengkap, dan keterangan.

Contoh

Kalimat Simpleks Kalimat simpleks wajib memiliki subjek dan predikat. Setelah itu ada objek, pelengkap, dan keterangan yang bisa ditambahkan. Unsur dalam kalimat yang tidak wajib adalah keterangan tempat, keterangan waktu, dan keterangan alat.

 Andi pergi bermain sepak bola di lapangan (S-P-O-K).

 Firman berangkat (S-P).

 Gufron berdiri tegak (S-P-Pel).

Zahra sedang membaca buku (S-P-O).

 Mereka menemukan mobil di pinggir hutan (S-P-O-K).

 Dinda pergi ke puncak gunung tanpa membawa minuman (S-P-O-K).

 

Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks

 

Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari klausa utama dan klausa subordinatif. Kalimat kompleks (kalimat majemuk) tersusun dari kalimat utama (induk kalimat) dan anak kalimat. Jadi, kalimat kompleks disusun dari induk kalimat utuh dan anak kalimat sebagai pelengkap. Tanpa kalimat utama, anak kalimat tidak menjelaskan informasi yang jelas. Oleh karena itu kalimat ini saling berhubungan satu sama lain.

Pengertian, Contoh, dan Jenis Kalimat Kompleks

 Kalimat kompleks adalah sebuah kalimat yang terdiri dari kalimat utama dan induk kalimat. Berbeda dengan kalimat simpleks yang terdiri dari kalimat tunggal, kalimat kompleks punya anak kalimat
Kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih. Berbeda dengan kalimat simpleks terdiri dari satu klausa yaitu subjek dan predikat. Kalimat kompleks terdiri dari kalimat utama (induk kalimat) dan anak kalimat. Fungsi anak kalimat sebagai pelengkap kalimat sehingga saling berhubungan.

Contoh Kalimat Kompleks

Dian membeli daging sapi dan daging ayam di toko swalayan

Bibi bingung memiliki membeli sate atau gulai

Bahwa dia cengeng sudah diketahui banyak orang

Darsi menganggap Rio lelaki yang paling setia

Supriyati tetap berangkat ke stasiun meskipun hari telah gelap Ketika hujan turun,

 Dewa masih berada di terminal bus.

Pengertian Kata Sifat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adjektiva atau pengertian kata sifat adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat.Pengertian kata sifat adalah kelas kata yang mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.Fungsi kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan sifat atau keadaan suatu objek. Objek ini bisa beragam, seperti manusia, binatang, tumbuhan, hingga benda-benda lainnya.Kata sifat adalah kelas kata yang tidak hanya dapat menjelaskan atau menerangkan, tetapi juga mengubah dan menambah arti dari suatu benda. Hal inilah yang membuat suatu benda menjadi memiliki makna yang lebih spesifik. Pengertian kata sifat adalah kata yang juga dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata.

 

Jenis-jenis Kata Sifat

Ajektiva Dasar

Seperti adil, afdol, bangga, baru, cemas, disiplin, anggun, bengkak.                     Adjektiva Turunan                                                                                        

Setelah mengerti pengertian kata sifat, ketahui pula adjektiva turunan yang terdiri atas:  

1. adjektiva berafiks                                                                                                     

 contoh: terhormat, terindah, kesakitan, kesepian, keinggris-inggrisan.                                        

2. adjektiva bereduplikasi                                                                                                       

 contoh: muda-muda, elok-elok, cantik-cantik.                                                                  

3. adjektiva berafik                                                                                                               -wi, -iah contoh: abadi, duniawi, insani, ilmiah, rohaniah, surgawi.

Adjektiva Deverbalisasi

Misalnya: melengking, terkejut, menggembirakan, meluap.                                  Adjektiva Denominalisasi                                                                      

Misalnya: berapi-api, berbudi, budiman, kesatria, berbusa, dan lain lain                   

Adjektiva De-adverbialisasi                                                                

Misalnya : bersungguh-sungguh, berkurang, bertambah.                                            

Adjektiva Denumeralia                                                                                   

Misalnya: manunggal, mendua, menyeluruh                                                    

Adjektiva De-interjeksi                                                                                

 Misalnya: aduhai, sip, asoy.                                                                                     

Adjektiva Majemuk                                                                                        

Misalnya: panjang tangan, buta huruf, lupa daratan, tinggi hati.                                           

Adjektiva Eksesif                                                                                               

 (berlebih-lebihan), misalnya alangkah gagahnya, bukan main kuatnya, Maha kuasa

Adjektiva Bertaraf

Pengertian kata sifat ini berkaitan dengan tingkatan. Adjektiva bertaraf atau kata sifat bertaraf adalah kata sifat yang memiliki tingkatan atau urutan atau ukuran. Dalam hal ini, bisa melihat contoh pada kata “jauh”, bertaraf = jauh, cukup jauh, sangat jauh, dekat jauh.

Kata sifat bertaraf dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu: - Kesan, contohnya cantik, manis, tampan, wangi, bau, kasar, halus, lembut, manis, pahit, lezat, merdu                                                                                                             

 - Sikap atau perilaku, contohnya bahagia, bangga, lembut, iba, kagum, rindu, sedih, yakin                       - Pemberi sifat, contohnya bersih, indah, panas, dingin, aman, cocok                                   

 - Ukuran, contohnya berat, ringan, tinggi, rendah, panjang, pendek, besar, kecil, tebal, luas                                                                                                                                     

- Waktu dan usia, contohnya lama, lambat, singkat, sering, jarang, larut, mendadak        

- Warna, contohnya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu                                                  

- Kuasa tenaga, contohnya kuat, lemah, segar, lesu, tegar                                                           

 - Jarak, contohnya jauh, dekat, akrab                                                                    

Adjektiva Tidak Bertaraf                                                                                                   

Selain kata sifat bertaraf, juga perlu memahami tentang kata sifat tidak bertarat atau adjektiva tidak bertaraf. Kata sifat satu ini merupakan kata sifat yang tidak memiliki tingkatan atau urutan ataupun ukuran.                                                                                    

Contoh kata sifat tidak bertaraf di antaranya adalah tunggal, ganda, buntu, mutlak, abadi, sah, bulat, lonjong, lurus, bengkok.                                                                                  

Contoh kata sifat dalam sebuah kalimat:                                                                                  

- Rudi dan Rina telah sah menjadi sepasang suami dan istri.                                                        

- Ayah membelikan celana putih dan baju pink untuk hadiah ulang tahun Nia.

 Tugas III. Rabu,26 Oktober 2022

PENGERTIAN FRASA BESERTA CONTOHNYA

 

Frasa adalah satuan linguistik yang lebih besar dari kata, tetapi lebih kecil dari klausa. Secara umum, frasa bisa diartikan sebagai satuan linguistik terkecil kedua setelah kata.

Istilah frasa dalam bahasa Indonesia sering disamakan dengan kumpulan kata. Dengan penyamaan tersebut, bisa diuraikan bahwa frasa itu selalu terdiri atas dua kata atau lebih.

Frasa merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi, maksudnya frasa selalu terdapat dalam satu fungsi tertentu. Jadi, satu frasa itu bisa berfungsi sebagai subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (PEL) atau keterangan (K).

Jenis Frasa Berdasarkan Distribusi Unsur-Unsur Pembentuknya

Frasa Endosentrik

Frasa endosentrik adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik hanya satu maupun semua unsur. Frasa ini dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu frasa endosenrik koordinatif, atributif, dan apositif.

Contohnya:

  • Jalan itu sedang diperbaiki (atributif)
  • Ayah ibu sedang pergi (koordinatif)
  • Susi, teman sekelas saya, tidak masuk hari ini (apositif)

Frasa Eksosentrik

·         Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Contohnya: di rumah, dari pasar, untuk ibu, sebelum makan.

·         Frasa eksosentrik dibedakan atas frasa direktif dan frasa objektif. Frasa direktif adalah frasa yang unsur pertamanya berupa partikel, baik kata penghubung maupun kata depan. Contoh: di bangku, untuk paman.

·         Frasa objektif adalah frasa yang unsur kedua merupakan objek bagi unsur pertama. Contoh: Menulis artikel adalah hobi saya.

Jenis Frasa Berdasarkan Kedudukan Unsur-Unsurnya

Berdasarkan kedudukan unsur-unsurnya, frasa dibedakan atas dua jenis, yaitu frasa setara dan frasa bertingkat (tidak setara).

  • Frasa Setara                                                                                                                                                           

Frasa setara adalah frasa yang hubungan unsur-unsurnya setara atau sederajat. Frasa jenis ini ditandai kesamaan kategori kata. Contoh: pergi pulang, kakak adik, sopan santun, tinggi besar, keluar masuk, dan maju mundur.

  • Frasa Bertingkat

Frasa bertingkat adalah frasa yang hubungan unsur-unsurnya tidak sederajat. Kategori kata unsur-unsurnya tidak sama karena satu di antara unsur menjadi unsur pusat/inti.

Contoh: baju baru, sedang makan, rumah ini, kakak saya, dan jalan baru.

  • Frasa Nominal

Frasa nominal adalah frasa yang unsur pusatnya berupa nomina dan dapat digunakan sebagai pengganti kata benda dalam suatu kalimat. Contoh: sekolah kami, gelas itu, baju kotor, jam dinding.

  • Frasa Verba

Frasa verba adalah frasa yang unsur pusatnya berupa verba atau kata kerja. Umumnya, frasa verba menggunakan kata; sedang, akan, baru, dan atau sudah.

Kata-kata tersebut menjelaskan mengenai aktivitas yang dikerjakan seseorang. Contoh: sedang makan, belum mengarang, ingin pulang, akan terancam.

  • Frasa Adjektiva

Frasa adjektiva adalah frasa yang unsur pusatnya berupa adjektiva atau kata sifat. Umumnya, frasa adjektiva berfungsi menyatakan kualitas yang diberi penekanan dengan penambahan kata; sangat, agak, terlalu, cukup, paling, dan harus.

Contoh: sakit sekali, paling manja, amat berbahaya, begitu panas.

Jenis Frasa Berdasarkan Kategori Kata yang Menjadi Unsur Pusat atau Penandanya

  • Frasa Adverbia

Frasa adverbia adalah frasa yang unsur pusatnya berupa kata keterangan, yaitu berupa kata yang dapat menduduki fungsi keterangan. Misal: kemarin siang, bulan lalu, akhir minggu, tadi malam, tahun depan.

  • Frasa Numeralia

Frasa numeralia adalah frasa yang unsur pusatnya berupa kata bilangan. Terdapat dua jenis frasa numeralia, yakni frasa numeralia modifikatif dan koordinatif.

Contoh: sepuluh lusin, satu saja, hampir sepuluh, sudah lima puluh.

  • Frasa Pronominal

Frasa pronominal adalah frasa yang unsur pusatnya berupa kata ganti. Contoh: mereka semua, engkau saja, saya sendiri, kami ini.

  • Frasa Proposisional

Frasa preposisional adalah frasa yang diawali dengan preposisi atau kata depan sebagai penanda. Contoh: di sekolah, dari perpustakaan, ke gedung pertemuan.

 

PENGERTIAN KATA MAJEMUK BESERTA CONTOHNYA

Pengertian Kata Majemuk

Kata majemuk adalah gabungan dua kata (morfem) dasar yang menghasilkan kata dengan makna baru. Kata ini berbeda pula dengan frasa sehingga harus benar-benar diperhatikan.

Apa bedanya kata majemuk dan frasa? Pada penggabungan kata dalam bentuk frasa, kita dapat mengenali dari posisi satu kata dengan kata lain yang berbeda. Satu kata merupakan inti, dan kata lainnya berfungsi menjelaskan atau menerangkan kata intinya.

Macam-Macam Kata Majemuk

Kata majemuk dapat diklasifikasikan berdasarkan asal-usulnya sebagai frasa, yaitu frasa yang endosentris atributif, endosentris koordinatif dan eksosentris.

a. Endosentris Atributif

Kata majemuk endosentris atributif merupakan kata majemuk yang disusun dengan kontruksi sama dengan salah satu atau semua unsur pembentuknya. Selain itu salah satu unsur itu bertindak sebagai inti, sedangkan yang lain sebagai pembatas.

Kata-kata yang termasuk endosentris atributif adalah:

1. Kelompok endosentris atributif yang pertama adalah kelompok kata majemuk yang secara umum tidak diketahui atau tidak dikenal lagi unsur formatifnya. Contoh: balairung, singgasana, hulubalang, nusantara, dan bumiputra.

2. Kelompok idiom serta metafora yang sudah mati, misalnya: matahari, anak mata, jantung hati, panjang tangan.

3. Kelompok kata yang sudah membeku atau sedang dalam proses membeku, misalnya: rumah makan, pasar malam, meja tulis, dan surat kabar.

4. Kelompok kata majemuk yang salah satu unsurnya bersifat terikat, misalnya: mahasiswa, lalu lalang, gelap gulita, dan tua renta.

b. Endosentris Koordinatif

Kata majemuk endosentris koordinatif ini terjadi bila kedua unsur pembentuknya sederajat kedudukannya. Contoh: pecah belah, tanah air, kaki tangan, dan sendratari.

c. Eksosentris

Kata majemuk eksosentris terjadi bila kelas kata gabungan itu lain atau berbeda dari salah satu atau semua unsur pembentuknya. Contoh: bawah sadar, luar biasa, luar negeri, apabila, manakala. 

Berdasarkan kata pembentuknya, kata majemuk dibedakan menjadi:

1. Kata majemuk yang tersusun dari kata benda yang disandingkan dengan kata benda lainnya.

    Contoh: Kapal udara, sapu tangan, anak emas, dll.

2. Kata majemuk yang tersusun dari kata benda yang disandingkan dengan kata kerja.

    Contoh: Kapal terbang, meja makan, anak pungut, dll.

3. Kata majemuk yang tersusun dari kata benda yang disandingkan dengan kata sifat.

    Contoh: Orang tua, pejabat tinggi, rumah sakit, dll.

4. Kata majemuk yang tersusun dari kata sifat yang disandingkan dengan kata benda.

    Contoh: Panjang tangan, keras kepala, tinggi hati, dll.

5. Kata majemuk yang tersusun dari kata bilangan yang disandingkan dengan kata benda.

    Contoh: Pancaindera, sapta marga, dwiwarna, dll.

6. Kata majemuk yang tersusun dari kata kerja yang disandingkan dengan kata kerja lainnya.

Contoh: Naik turun, pulang pergi, keluar masuk, dll.

7. Kata majemuk yang tersusun dari kata sifat yang disandingkan dengan kata sifat lainnya.

Contoh: Tua muda, besar kecil, cerdik pandai, dll.

 

PENGERTIAN IDIOM BESERTA CONTOHNYA

Pengertian Idiom
Menurut buku Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa dijelaskan bahwa idiom adalah konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna daripada anggota-anggotanya.

Idiom menjadi ungkapan yang merupakan peleburan diksi atau kata yang mereproduksi makna baru dan tidak memiliki hubungan dengan makna dasar.

Selain itu, idiom merupakan ungkapan ekspresif dalam bentuk frase atau istilah yang artinya tidak bisa didapatkan dari makna harfiahnya. Kemudian, ciri khas dari idiom ini memiliki interpretasi makna yang sifatnya kiasan dalam percakapannya.

Lebih dalam lagi dalam buku Sosiologi Bahasa yang dirilis tahun 1985 mengkonseptualisasikan jika idiom adalah grup kata-kata yang mempunyai makna tersendiri dan berbeda dari makna setiap kata-kata dalam grup (kalimat) tersebut.
Idiom ini tidak dapat diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa asing.
Idiom sendiri banyak ditemukan di dalam peribahasa-peribahasa lokal. Di mana idiom memiliki makna yang lebih luas daripada peribahasa yang ditilik dari pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah umum mengenai ilmu bahasa.

PERBEDAAN FRASA,KATA MAJEMUK,DAN IDIOM

A. Frasa

Frasa adalah gabungan kata yang terdiri dari sebuah kata inti dan sebuah penjelas. Penjelas di sini ada juga yang menyebutnya dengan pewatas. Kata inti adalah inti dari frasa. Contohnya di bawah ini:

Gedung tinggi = inti: gedung, pewatas: tinggi

Berlari kencang = inti: berlari, pewatas: kencang

Ciri-ciri frasa adalah batas makna antara satu kata dengan kata lainnya jelas dan dapat dipisah satu-satu. Frasa adalah fenomena sintaksis jika dilihat dari kajian linguistik.

B. Kata majemuk

Kata majemuk adalah proses pembentukan kata baru yang menjadi satu kata. Jika frasa adalah fenomena sintaksis, kata majemuk adalah fenomena morfologi jika dilihat dari kajian linguistik.

Rumah sakit = rumah + sakit

Kacamata = kaca + mata

Kata majemuk umumnya masih bisa ditelusuri dari kata-kata yang membentuknya. Kata yang dimaksud di sini umumnnya disebut dengan leksem. Namun, ada pula yang menyebutnya morfem karena masuk dalam kajian morfologi.

C. Idiom

Idiom adalah kata atau gabungan kata yang maknanya tidak tercermin dari kata-kata yang menyusunnya. Idiom adalah fenomena semantik jika dilihat dari kajian lingusitik. Ciri paling umum dari idiom adalah dia tidak bisa ditambahi atau disisipi oleh imbuhan atau satuan kata yang lain.

a. kambing hitam = orang yang dituduh melakukan kesalahan.

b. lintah darat = orang yang meminjamkan uang dengan bunga yang sangat tinggi.

Kita tidak bisa menambahi imbuhan atau sisipan, misalnya kambing terhitam atau lintah berdarat karena artinya jadi berubah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit GERD - SMAN 7 Wajo

Pola Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit GERD - SMAN 7 Wajo